kelas bahasa arab

Kelas Bahasa Arab

kelas bahasa arab

Kelas bahasa Arab merupakan program baru dari lembaga bimbingan Alquran Nubada. Selain karena permintaan beberapa peserta bimbingan Alquran, pembukaan kelas bahasa Arab bertujuan untuk supaya kaum Muslimin bisa lebih memahami kandungan ayat-ayat yang Allah turunkan dalam Alquran. Tentu, setelah bacaan Alquran mereka sudah baik dan benar.

Akan terasa berbeda ketika membaca atau mendengar ayat yang kita fahami maknanya dengan yang tidak kita fahami maknanya. Ibadah shalat dan membaca Alquran kita akan terasa tenang, nyaman dan damai saat kita bisa mengerti makna kandungan ayat, serasa berkomunikasi langsung dengan Allah.

Pembukaan kelas bahasa Arab ini, sesuai dengan visi Nubada: “Membantu umat Islam memiliki kemampuan membaca Alquran dengan baik dan benar, memahami dan mampu mengamalkannya…”. Oleh karena itulah, kami membuka program bahasa Arab ini.

Kelas Bahasa Arab yang kami adakan, bukan hanya menargetkan peserta bisa berbicara saja, tetapi lebih bertujuan agar peserta bisa memahami naskah berbahasa Arab terutama Alquran dan warisan para ulama (karangan/buku) yang ditulis menggunakan bahasa Arab. Oleh sebab itu, kami memilih menggunakan buku bahasa Arab Durusul Lughah al-Arabiyah Lighairin Nathiqiina Bihaa sebagai panduan dalam belajar bahasa Arab.

Buku Durusul lughah al Arabiyyah ini terdiri 4 jilid dalam satu buku. Buku ini sangat cocok bagi pemula yang belajar bahasa Arab, karena buku ini sangat sistematis sehingga mudah dipelajari. Durusul Lughah adalah salah satu kitab pembelajaran muhadatsah atau percakapan. Yang berbeda dari Buku Durusul Lughah dibandingkan buku pembelajaran Bahasa Arab lainnya adalah penyusunannya yang sistematis dengan pengenalan kaidah bahasa secara bertahap yang langsung diterapkan pada bacaan dan latihan intensif dalam setiap Bab Pelajaran.

Selain menggunakan Buku Durusul lughoh al Arabiyyah, kelas bahasa Arab Nubada juga dilengkapi dengan buku panduan istilah-istilah bahasa Arab yang terdapat dalam buku Durusul Lughah untuk memudahkan peserta memahami istilah-istilah Nahwu; sepeti ism, fi’il, harf dan lain sebagainya.

Buku Ilmu Tata Bahasa Arab Praktis ini, merupakan rangkuman dari kitab Nahwu Ajurumiyah; kitab Nahwu yang digunakan di berbagai pondok pesantren di Indonesia sebagai dasar untuk memahami bahasa Arab.

Kami membuka dua pilihan kelas; Offline dan Online, dengan harapan semakin banyak kaum Muslimin yang bisa belajar bahasa Alquran, meskipun jaraknya jauh dari lokasi kami. Selain itu, kelas laki-laki dan kelas perempuan kami pisahkan dengan pengajar sesuai dengan kelas tersebut; kelas laki-laki diajar oleh guru laki-laki dan kelas perempuan diajar guru perempuan.

Pelajarilah bahasa Arab sesungguhnya ia termasuk bagian dari agama kalian,” (Umar bin Khattab).

Bagi yang berminat belajar bahasa Arab dari DASAR, bisa klik link ini: arabic.nubada.id

Pendaftaran Kelas Anak-Anak

Dibuka Pendaftaran Kelas Anak-Anak

PROGRAM NUBADA KELAS ANAK-ANAK:

Program Dasar
Program Dasar ditujukan bagi anak yang belum bisa membaca Alquran, baik yang belum kenal sama sekali huruf hijaiyah atau yang mengenal huruf hijaiyah tetapi masih belum bisa membaca Alquran.

Target Pencapaian
Anak-anak ditargetkan bisa membaca Alquran di semester pertama setelah bergabung di program Dasar Nubada.

Program Tahsin
Program Tahsin ditujukan bagi anak yang sudah bisa membaca Alquran, tetapi belum sesuai kaidah tajwid, seperti panjang pendek bacaan belum sesuai, pengucapan makhraj huruf masih belum tepat, bacaan hukum tajwid masih perlu dibenahi, dan sebagainya.

Target Pencapaian
Anak-anak ditargetkan bisa membaca Alquran dengan benar dan sesuai kaidah tajwid selama 2 semester setelah bergabung di program TAHSIN

PILIHAN JADWAL

SABTU DAN MINGGU, PUKUL 08:30 – 10:00 [PAGI]

SENIN, RABU DAN JUMAT, PUKUL 16:00 – 17:30 [SORE]

WAKTU PENDAFTARAN

Gelombang Pertama

01 – 15 Juni 2021

Gelombang kedua

20 – 30 Juni 2021

*Pendaftaran ditutup sewaktu-waktu, jika kuota sudah terpenuhi

CARA MENDAFTAR

Melalui website

Program Dasar : www.nubada.id/dasar-anak

Program Tahsin : www.nubada.id/tahsin-anak

Datang langsung ke lokasi di:

Jl. Almadaniah 2 No. 15 Jaticempaka, Pondok Gede, Bekasi

mad wajib muttashil

Mad Wajib Muttashil [Pengertian dan Alasan Dibaca Panjang]

mad wajib muttashil

Mad wajib muttashil adalah pembahasan pertama dalam pembahasan mad far’i, setelah sebelumnya kita membahas tentang mad thabi’i atau mad yang dikategorikan sebagai mad thabi’i. Sebelum melanjutkan pembahasan tentang mad ini, alangkah baiknya kita bahas terlebih dahulu tentang apa itu mad far’i (karena mad wajib muttashil masuk kategori mad far’i) dan apa saja pembagian hukum bacaan panjang pada mad far’i; seperti wajib, jaiz dan lazim

Pengertian Mad Far’i

Mad artinya panjang.

Far’i secara bahasa artinya “cabang”.

Sedangkan menurut istilah ilmu tajwid, Mad Far’i adalah “bacaan panjang yang melebihi panjang dari mad thabi’i, karena sebab hamzah atau sukun”.

Pembagian Mad Far’i

Sebab mad far’i ada dua; mad yang disebabkan hamzah dan mad yang disebabkan oleh sukun.

Mad far’i yang disebabkan oleh hamzah dibagi menjadi 3 macam:

1. Mad wajib mutthasil   2. Mad jaiz munfashil      3. Mad Badal

Sedangkan Mad far’i yang disebabkan oleh sukun dibagi menjadi 2 macam:

1. Mad aridl lis sukun      2. Mad lazim

Pembagian Hukum Mad Far’i

Hukum mad far’i terbagi menjadi 3 macam; wajib, jaiz dan lazim.

1. Wajib: hanya khusus pada mad wajib muttashil

2. Jaiz: hanya khusus pada mad jaiz munfashil, mad aridl lis sukun dan mad badal

3. Lazim: hanya pada mad lazim dengan semua jenisnya

Catatan:

Penjelasan mengenai ketiga hukum bacaan tersebut akan dijelaskan pada saat pembahasan dari masing-masing mad yang disebutkan di atas.

Mad Wajib Muttashil

Pengertian Mad Wajib Muttashil

Mad secara bahasa artinya adalah tambahan atau bisa juga diartikan panjang.

Wajib artinya “harus”. Jadi, mad ini harus dibaca panjang melebihi mad thabi’I menurut kesepakatan para ulama Alquran.

Muttashil berarti menyambung, yaitu menyambung antara mad dan hamzah di satu kata atau bertemunya mad dengan hamzah di satu kata.

mad wajib muttashil

Keterangan:

Yang diberi warna merah adalah mad yang bertemu hanzah di satu kata, sehingga dibaca panjang melebihi bacaan panjang mad thabi’i.

Sebab Penamaan Mad Wajib Muttashil

Berikut adalah penjelasan kenapa mad ini, dinamakan dengan mad wajib muttashil:

Disebut Mad Wajib, karena mad ini dihukumi wajib [harus] dibaca panjang melebihi mad thabi’i menurut kesepakatan para Ulama, hanya saja terjadi perbedaan pada ukuran panjangnya.  

Imam al-Jazari mengatakan: saya telah meneliti “adakah mad muttashil yang dibaca panjang 2 harakat” ternyata saya tidak menemukannya, baik menurut qira’ah (bacaan) yang mutawatir maupun yang syadz.

Dinamakan Muttashil, karena mad ini bertemu hamzah di satu kata [menyambung antara mad dan hamzah tanpa jeda].

Panjang Mad Muttashil

Mad Wajib Muttashil dibaca panjang 4 atau 5 harakat [meskipun yang diutamakan dibaca panjang 4 harakat], ketika lanjut; baik hamzah berada di tengah kata atau di ujung kata.

Dan apabila dibaca waqaf (berhenti) sementara hamzah terletak di ujung kata, dibaca panjang 5 atau 6 harakat.

mad wajib muttashil

Sebab Mad Muttashil Dibaca Panjang Melebihi Mad Thabi’i

Alasan mengapa mad Wajib Muttashil dibaca panjang 4 atau 5 harakat melebihi panjang mad thabi’i [2 harakat]. Berikut beberapa jawaban yang dikemukakan oleh para Ulama:

1. Hamzah adalah huruf yang berat diucapkan karena memiliki sifat jahr [tidak keluar nafas] dan syiddah [suara tertahan] serta makhrajnya jauh [dari mulut]. Oleh sebab itu panjang bacaan ditambah [lebih dari 2 harakat] agar hamzah dapat diucapkan dengan benar.

2. Karakter huruf mad itu lemah dan samar, sedangkan karakter atau sifat hamzah itu kuat dan berat atau susah diucapkan. Oleh karena itu, mad ini ditambah panjangnya melebihi mad thabi’i untuk menjaga huruf mad agar tidak hilang karena mad memiliki sifat samar [tersembunyi] dan untuk membantu agar hamzah dapat diucapkan dengan benar.

3. Huruf mad itu lemah dan samar, sedangkan huruf hamzah itu kuat dan susah. Maka, penambahan mad bertujuan untuk menguatkan yang lemah ketika berdampingan dengan huruf yang kuat [hamzah].

Tanda Mad Muttashil Dalam Mushaf

Mad Wajib Muttashil mempunyai tanda agar pembaca mengetahui bahwa mad tersebut dibaca lebih panjang dibanding dengan mad thabi’i. Namun, ada perbedaan tanda baca antara mushaf Madinah dengan mushaf Standar Indonesia.

Di bawah ini adalah perbedaan tanda baca mad wajib muttashil di mushaf Madinah dan mushaf Standar Indonesia

mad wajib muttashil

Semoga penjelasan kami tentang mad muttashil ini bisa menambah pengetahuan bagi pembaca yang budiman. Dan semoga tulisan ini tidak membuat pembaca merasa cukup tanpa perlu belajar membaca Alquran kepada seorang guru. Yang perlu diketahui adalah bahwa belajar membaca Alquran tetap harus melalui guru. Meskipun pengetahuan tentang teori tajwid sudah sangat dikuasai, belum tentu bacaannya sudah benar. Terkadang panjang nya kelebihan, atau terkadang panjangnya masih kurang. Dan semua itu hanya bisa diketahui ketika belajar di hadapan guru.

Baca Juga: Mad shilah qashirah dan mad shilah thawilah dan juga artikel mad thabi’i; ketentuan bacaan yang tidak boleh diabaikan