mad lazim kalimi mutsaqqal

Mad Lazim Kalimi Mutsaqqal [Pengertian dan Hukum Bacaannya]

mad lazim kalimi mutsaqqal

Mad lazim kalimi mutsaqqal – Mad lazim merupakan mad kedua yang disebabkan oleh sukun setelah mad aridl dan termasuk bagian dari mad far’i. Mad lazim sendiri terbagi menjadi empat bagian dan mad lazim kalimi mutsaqqal termasuk salah satu bagian dari mad lazim. Agar lebih jelas memahami mad lazim, mari kita simak penjelasannya.

Pengertian Mad Lazim

Secara bahasa, mad bisa diartikan dengan “panjang”.

Sedangkan lazim mempunyai arti “selalu” atau “melekat”,

Sedangkan menurut istilah tajwid; pengertian mad lazim adalah “apabila ada sukun asli terletak setelah huruf mad atau setelah huruf lin; di satu kata atau di satu huruf (huruf-huruf di awal surah); baik saat lanjut maupun waqaf (berhenti)”.

Contoh Mad Lazim pada Kata:

mad lazim kalimi mutsaqqal

Contoh Mad Lazim pada Huruf:

Keterangan:

Yang diberi warna merah adalah huruf mad, sedangkan yang diberi warna hijau adalah sukun asli pada kata atau huruf.

Sebab Penamaan Mad Lazim

Sebab dinamakan dengan mad lazim adalah:

Karena sebabnya selalu ada: yaitu sukun, baik dalam kondisi lanjut maupun waqaf. Ada juga yang mengatakan; dinamakan lazim karena panjangnya selalu sama menurut kesepakatan semua ulama; yaitu panjang 6 harakat, baik ketika lanjut maupun waqaf (berhenti).

Panjang Mad Lazim

Hukum bacaan panjang pada mad lazim adalah harus dibaca panjang 6 harakat.

Sebab dibaca panjang karena bertemunya dua sukun, sukun pertama adalah mad dan sukun kedua adalah sukun asli setelah mad.

Huruf mad dibaca panjang 6 harakat sebagai ganti harakat untuk menghindari bertemunya dua sukun.

Pembagian Mad Lazim

Mad lazim dibagi menjadi 2 (dua) bagian; kalimi (pada kata) dan harfi (pada huruf). Kemudian masing-masing dipecah menjadi menjadi dua bagian; mutsaqqal dan mukhaffaf, sehingga apabila diperinci, sebagai berikut:

1. Mad lazim kalimi mutsaqqal.

2. Mad lazim kalimi mukhaffaf.

3. Mad lazim harfi mutsaqqal.

4. Mad lazim harfi mukhaffaf.

Mad Lazim Kalimi Mutsaqqal

Pengertian Mad Lazim Kalimi Mutsaqqal

Yaitu apabila setelah huruf mad terdapat sukun asli yang diidghamkan (ditasydid) di satu kata.

Misal:

mad lazim kalimi mutsaqqal

Mad dibaca panjang 6 harakat dan termasuk mad lazim kalimi mutsaqqal

Sebab Dinamakan Mad Lazim Kalimi Mutsaqqal

Dinamakan mad lazim karena huruf mad bertemu sukun asli

Kata “kalimi” berasal dari kata “kalimah” yang berarti kata. Dinamakan “kalimi” karena berada pada suatu kata (bukan huruf).

Kata “mutsaqqal” mempunyai arti “berat”. Dinamakan “mutsaqqal” karena sukunnya diidghamkan (ditasydid), sehingga lebih berat diucapkan (dibanding sukun biasa).  

Mad Lazim Kalimi Mukhaffaf

Pengertian Mad Lazim Kalimi Mukhaffaf

Yaitu apabila setelah huruf mad terdapat sukun asli yang tidak diidghamkan (tidak ditasydid) di satu kata.

Misal:

mad lazim kalimi mukhaffaf

Mad dibaca panjang 6 harakat  dan termasuk mad lazim kalimi mukhaffaf

Sebab Dinamakan Mad Lazim Kalimi Mukhaffaf

Dinamakan mad lazim karena huruf mad bertemu sukun asli

Kata “kalimi” berasal dari kata “kalimah” yang berarti kata. Dinamakan “kalimi” karena berada pada suatu kata (bukan huruf)

Kata “mukhaffaf” mempunyai arti “ringan”. Dinamakan “mukhaffaf” karena sukunnya tidak diidghamkan (tidak ditasydid), sehingga lebih ringan diucapkan (dibanding tasydid).  

Mad Lazim Harfi Mutsaqqal

Pengertian Mad Lazim Harfi Mutsaqqal

Yaitu apabila ada sukun asli terletak setelah huruf mad atau setelah huruf lin dan diidghamkan (ditasydid) pada suatu huruf (huruf-huruf di awal surah).

Misal:

mad lazim harfi mutsaqqal

Mad dibaca panjang 6 harakat, mim sukun melebur ke mim berharakat setelahnya (idgham mimi) sehingga mim kedua menjadi tasydid dan termasuk mad lazim harfi mutsaqqal

Sebab Dinamakan Mad Lazim Harfi Mutsaqqal

Dinamakan mad lazim karena huruf mad bertemu sukun asli

Kata “harfi” berasal dari kata “harf” yang berarti huruf. Dinamakan “harfi” karena berada pada huruf (huruf-huruf di awal surah)

Kata “mutsaqqal” mempunyai arti “berat”. Dinamakan “mutsaqqal” karena sukunnya diidghamkan (ditasydid), sehingga lebih berat diucapkan (dibanding sukun biasa).  

Mad Lazim Harfi Mukhaffaf

Pengertian Mad Lazim Harfi Mukhaffaf

Yaitu apabila ada sukun asli terletak setelah huruf mad atau setelah huruf lin dan tidak diidghamkan (tidak ditasydid) pada suatu huruf (huruf-huruf di awal surah).

Misal:

mad lazim harfi mukhaffaf

Mad dibaca panjang 6 harakat dan termasuk mad lazim harfi mukhaffaf

Sebab Dinamakan Mad Lazim Harfi Mukhaffaf

Dinamakan mad lazim karena huruf mad bertemu sukun asli

Kata “harfi” berasal dari kata “harf” yang berarti huruf. Dinamakan “harfi” karena berada pada huruf (huruf-huruf di awal surah)

Kata “mukhaffaf” mempunyai arti “ringan”. Dinamakan “mukhaffaf” karena sukunnya tidak diidghamkan (tidak ditasydid), sehingga lebih ringan diucapkan (dibanding tasydid).

Tanda Mad Lazim Dalam Mushaf

Mad lazim mempunyai tanda tertentu, sama seperti mad wajib muttashil, mad jaiz munfashil dan mad shilah thawilah agar pembaca mengetahui bahwa mad tersebut dibaca lebih panjang dibanding dengan mad thabi’i.

Namun, ada perbedaan tanda panjang mad lazim antara mushaf Madinah dengan mushaf Standar Indonesia.

Di bawah ini adalah perbedaan tanda baca mad lazim di mushaf Madinah dan mushaf Standar Indonesia

Kesimpulan

Semua mad lazim; baik itu mad lazim kalimi mutsaqqal, mad lazim kalimi mukhaffaf, mad lazim harfi mutsaqqal dan mad lazim harfi mukhaffaf harus dibaca panjang 6 harakat dan tidak ada perbedaan di kalangan para ulama Alquran berkaitan dengan panjang mad lazim. Semua sepakat bahwa mad lazim harus dibaca panjang 6 harakat.  

Untuk mengetahui panjang 6 harakat ketika membaca mad lazim, harus belajar pada guru yang bagus bacaannya. Hal itu bertujuan, agar sang guru bisa menunjukkan mana panjang bacaan 2 harakat, 4 harakat dan yang 6 harakat.

Demikian, penjelasan tentang mad lazim kalimi mutsaqqal dan contoh-contoh mad lazim lainnya. Semoga penjelasan di atas bisa menambah semangat kita untuk semakin memperhatikan bacaan panjang ketika membaca Alquran.

Apabila ada yang masih kurang jelas, bisa ditanyakan di kolom komentar. wallahu a’lam bis shawab. [Wildan, Lc]

Baca Juga: Mad Jaiz Munfashil [Makna dan Hukum Panjang Bacaannya]