Idgham mutamatsilain, mutajanisain dan mutaqaribain termasuk pada pembahasan idgam pada selain nun sukun atau mim sukun. Pada artikel sebelumnya, kita sudah membahas secara lengkap tentang idgham pada nun sukun dan idgham pada mim sukun. Sebelum kami membahas idgham pada selain nun sukun dan mim sukun, ada baiknya kami ingatkan kembali tentang pengertian idgham.
Pengertian Idgham
Idgham menurut bahasa memiliki makna al-idkhaal, yaitu memasukkan. Sedangkan dalam pengertian ilmu tajwid, idgham adalah “bertemunya huruf sukun dengan huruf berharakat, sehingga dua huruf tersebut menjadi satu huruf yang ditasydid [di huruf kedua]; mengucapkan dua huruf dengan satu makhraj saja”.
Pembagian Idgham
Pembahasan idgham ada tiga: pertama; berkaitan dengan nun sukun atau tanwin, kedua; berkaitan dengan mim sukun dan ketiga; berkaitan dengan selain nun sukun dan mim sukun.
Pembagian idgham pada nun sukun ada dua: idgham bi ghunnah dan idgham bila ghunnah. Sedangkan pembagian idgham pada mim sukun hanya ada satu, yaitu idgham mimi. Kedua jenis idgham tersebut sudah dibahas pada artikel sebelumnya. Untuk lebih jelasnya, silakan baca: idgham bi ghunnah dan pengertiannya
Pada artikel ini, kita hanya akan membahas idgham pada selain nun sukun dan mim sukun. Yang mana pembahasannya terbagi menjadi tiga: mutamatsilain, mutajanisain dan mutaqaribain.
Selain itu, pada artikel ini kami berikan tambahan penjelasan mengenai jenis idgham dari segi sempurna atau tidaknya.
Idgham Mutamatsilain
Untuk mempermudah dalam memahami sebuah istilah, maka kita akan memulai dengan pengertian atau definisi dari istilah tersebut. Berikut adalah pembahasan mengenai definisi dan pengertian idgham mutmasilain.
Pengertian idgham mutamatsilain
Idgham secara bahasa berarti memasukkan. Yaitu memasukkan huruf sukun ke huruf berikutnya. Mutamatsilain artinya sama, serupa atau semisal.
Dengan demikian, makna idgham mutamatsilain adalah meleburnya huruf sukun ke huruf berikutnya, jika huruf sukun dan huruf berikutnya sama makraj dan sifatnya. Seperti ba’ sukun bertemu ba’, ta’ sukun bertemu ta’, begitu seterusnya.
Sebab idgham pada idgham mutamatsilain
Sebab idgham pada idgham mutamatsilain adalah karena sama-nya makhraj dan sifat huruf yang dilebur dengan huruf berikutnya (at-tamaatsul).
Cara membaca idgham mutamatsilain
Huruf sukun dilebur ke huruf berikutnya [huruf berikutnya dibaca tasydid] tanpa ditahan.
Catatan:
- Wau sukun bertemu wau harus dilebur dengan syarat wau sukun bukan huruf mad. Jika wau sukun termasuk huruf mad, maka tidak dilebur untuk menjaga mad-nya.
Berikut adalah contoh wau mad bertemu wau, tetapi tidak boleh dilebur.
- Ya’ sukun bertemu ya’ juga harus dilebur dengan syarat ya’ sukun bukan huruf mad. Dan jika ya’ sukun termasuk huruf mad, maka tidak dilebur untuk menjaga mad-nya.
Di bawah ini adalah contoh ya’ mad (mad ya’) bertemu ya’, namun tidak boleh dilebur.
Contoh idgham mutamatsilain
Untuk memperjelas bagaimana memahami penjelasan di atas, berikut kami sertakan contoh bacaan idgham mutamatsilain.
Idgham Mutajanisain
Pengertian idgham mutajanisain
Idgham secara bahasa berarti memasukkan. Yaitu memasukkan huruf sukun ke huruf berikutnya. Mutajanisain artinya sejenis.
Sehingga idgham mutajanisain dimaknai dengan meleburnya huruf sukun ke huruf berikutnya, jika huruf sukun dan huruf berikutnya sama makrajnya, tetapi berbeda sifatnya. Seperti ba’ sukun bertemu mim, ta’ sukun bertemu tha’, dan lain-lain.
Sebab idgham pada idgham mutajanisain
Sebab idgham pada idgham mutajanisain adalah karena sama makhrajnya, akan tetapi sifat huruf yang dilebur, berbeda dengan huruf berikutnya (at-tajaanus).
Cara membaca idgham mutajanisain
Huruf sukun dilebur ke huruf berikutnya [huruf berikutnya dibaca tasydid] tanpa ditahan, kecuali ba’ sukun bertemu dengan mim. Karena ba’ sukun ketika bertemu mim, ba’ sukun dilebur ke mim dan ditahan sekitar 2 harakat.
Contoh idgham mutajanisain
Berikut ini adalah beberapa huruf yang bertemu dengan huruf yang sama mahkrajnya, tetapi berbeda sifatnya.
Ba’ sukun bertemu mim
[makhrajnya di dua bibir]
Ta’ sukun bertemu dal
[makhrajnya ujung lidah dan pangkal gigi atas]
Ta’ sukun bertemu tha’
[makhrajnya ujung lidah dan pangkal gigi atas]
Tsa’ sukun bertemu dzal
[makhrajnya ujung lidah dan ujung gigi atas]
Dal sukun bertemu ta’
[makhrajnya ujung lidah dan pangkal gigi atas]
Dzal sukun bertemu dha’
[makhrajnya ujung lidah dan ujung gigi atas]
Tha’ sukun bertemu ta’
[makhrajnya ujung lidah dan pangkal gigi atas]
Catatan:
- Untuk tha’ sukun bertemu ta’, huruf tha’ dilebur ke huruf ta’. Tetapi kenapa ta’ tidak diberi tanda tasydid seperti idgham mutajanisain yang lain? Untuk menjawab pertanyaan ini akan dibahas pada tingkatan idgham di akhir artikel ini.
Idgham Mutaqaribain
Pengertian idgham mutaqaribain
Idgham secara bahasa berarti memasukkan. Yaitu memasukkan huruf sukun ke huruf berikutnya. Mutaqaribain artinya berdekatan.
Sehingga idgham mutaqaribain bisa diartikan dengan meleburnya huruf sukun ke huruf berikutnya, jika huruf sukun dan huruf berikutnya berdekatan makrajnya, atau sifatnya. Seperti lam sukun bertemu ra’, qaf sukun bertemu kaf.
Sebab idgham pada idgham mutaqaribain
Sebab idgham pada idgham mutaqaribain adalah karena huruf yang dilebur, makhrajnya atau sifatnya berdekatan dengan huruf berikutnya (at-taqaarub).
Cara membaca idgham mutaqaribain
Huruf sukun dilebur ke huruf berikutnya [huruf berikutnya dibaca tasydid] tanpa ditahan.
Contoh idgham mutaqaribain
Berikut ini adalah contoh huruf sukun bertemu dengan huruf setelahnya disebabkan karena makhraj atau sifatnya berdekatan [idgham mutaqaribain].
Lam sukun bertemu ra’
[makhraj atau sifat lam berdekatan dengan ra’]
Qaf sukun bertemu kaf
[makhraj atau sifat qaf berdekatan dengan kaf]
Tingkatan Idgham
Seperti yang sudah disampaikan di awal bahwa idgham adalah “bertemunya huruf sukun dengan huruf berharakat, sehingga dua huruf tersebut menjadi satu huruf yang ditasydid [di huruf kedua]; mengucapkan dua huruf dengan satu makhraj saja”. Namun, terkadang masih ada sifat yang tersisa dari huruf yang dilebur dan ada juga yang leburnya secara keseluruhan. Oleh sebab itu, tingkatan idgham terbagi menjadi dua: pertama; idgham kamil, dan kedua; idgham naqis.
Idgham Kamil
Idgham kamil adalah meleburnya huruf ke huruf berikutnya dengan lebur yang sempurna, baik leburnya karena at-tamaatsul, at-tajaanus atau at-taqaarub. Dalam artian, baik makhraj maupun sifatnya melebur ke huruf berikutnya. Untuk idgham kamil dalam mushaf standar Madinah ditandai dengan tanda tasydid di huruf berikutnya.
Contoh Idgham kamil
Untuk memperjelas pembahasan tentang idgham kamil, berikut sebagian contoh bentuk idgham kamil disertai dengan penjelasan singkat.
Nun sukun bertemu mim
Ket: makhraj dan sifat nun sukun hilang dan melebur ke huruf berikutnya (mim)
Nun sukun atau tanwin bertemu lam
Ket: makhraj dan sifat nun sukun hilang dan melebur ke lam. Huruf lam diberi tanda tasydid.
Ta’ sukun bertemu tha’
Ket: makhraj dan sifat ta’ sukun hilang dan melebur ke tha’. Huruf tha’ diberi tanda tasydid.
Idgham Naqis
Idgham naqis adalah meleburnya huruf ke huruf berikutnya dengan lebur yang kurang sempurna, baik leburnya karena at-tamaatsul, at-tajaanus atau at-taqaarub. Dengan kata lain, ada sebagian sifat huruf yang dilebur masih ada. Untuk idgham naqis dalam mushaf standar Madinah tidak diberi tanda tasydid di huruf berikutnya. Sedangkan dalam mushaf standar Indonesia, tidak dibedakan antara idgham kamil dengan idgham naqis, semua jenis idgham diberi tanda tasydid pada huruf yang kedua.
Contoh Idgham naqis
Untuk idgham naqis dalam riwayat Hafs hanya ada di tiga tempat.
Nun sukun bertemu ya’
Ket: makhraj nun sukun hilang dan melebur ke ya’, tetapi sifat huruf nun masih ada, yaitu sifat ghunnah-nya.
Nun sukun atau tanwin bertemu wau
Ket: makhraj nun sukun hilang dan melebur ke wau, tetapi sifat huruf nun masih ada, yaitu sifat ghunnah-nya.
Tha’ sukun bertemu ta’
Ket: makhraj tha’ sukun hilang dan melebur ke ta’, tetapi sifat huruf tha’ masih ada, yaitu sifat isti’la’-nya.
Untuk menyimak video cara membacanya, klik gambar di bawah:
Demikian pembahasan idgham mutamatsilain, idgham mutajanisain dan idgham mutaqaribain. Semoga pembahasan dalam artikel ini bisa menambah wawasan pembaca tentang hukum bacaan idgham dalam Alquran. Agar bisa mempraktekkan dengan baik bagaimana cara membaca ragam idgham yang sudah kami sampaikan dalam artikel ini, sebaiknya belajar kepada guru yang sudah bagus bacaannya.
Terimakasih penjelasannya jazakumullahul khaur
sama-sama.. waiyyak 🙂
Apa bedanya idgham kamil dengan idgham bighunnah?
idgham bi ghunnah itu ada yang kamil, ada yang naqis jika dilihat dari leburnya; sempurna atau tidak. Yang kamil pada idgham bighunnah adalah nun sukun atau tanwin ketika bertemu dengan nun atau mim. Karena nun sukun melebur ke nun dan mim beserta sifatnya, maka termasuk idgham kamil (lebur secara sempurna). Sedangkan idgham naqis pada idgham bi ghunnah adalah saat nun sukun atau tanwin bertemu dengan wau atau ya, dikarenakan sifat nun masih ada ketika lebur, yaitu sifat ghunnah, maka termasuk ke dalam idgham naqis. Dinamakan naqis (kurang) karena tidak lebur sempurna, karena sifat huruf yang dilebur masih ada, yaitu sifat ghunnah.