Baca quran benar, hati tenang merupakan slogan kami. Hal ini disebabkan karena keprihatinan kami atas banyaknya kaum Muslimin yang kurang perduli dengan benar tidak-nya bacaan Alquran mereka. Dan amat sangat disayangkan, hal juga itu bisa menimpa orang yang sudah hafal Alquran sekalipun. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Simak kisah berikut:
Studi Kasus
Kasus pertama
Ada seorang kawan yang sudah hafal Alquran 30 juz, sangat lancar karena setiap hari selalu me-muraja’ah (mengulang-ulang) hafalannya. Tetapi masih ada yang salah dari bacaannya. Dan itu disadarinya ketika beliau ikut tahsin (perbaikan bacaan) Alquran. Ada huruf yang makhraj atau sifatnya masih kurang, ada ghunnah yang belum pas. Beliau sangat kesulitan untuk memperbaiki bacaan Alqurannya karena hafalannya sudah tertanam kuat dalam ingatannya.
Kasus kedua
Ada seorang anak yang mengikuti program tahfizh di sekolahnya. Ini program yang bagus sebenarnya, hanya saja sangat disayangkan ketika pengajarnya hanya terfokus pada jumlah hafalan dan tidak pada kualitas (benar tidaknya) bacaan ayat atau surah yang dihafal. Maka, ketika hafalan (bacaan)-nya yang salah dicoba untuk diperbaiki, ternyata terus menerus kembali ke bacaan awal, yaitu kembali ke bacaan yang salah.
Maka, belajar dari dua kasus ini. Bisa membaca Alquran dengan benar hendaklah lebih didahulukan dan diutamakan dari sekedar memiliki semangat untuk menghafal Alquran. Mempunyai keinginan untuk hafal Alquran sungguh sangat mulia, tetapi harus dipastikan dulu kualitas bacaannya, sudah benar atau kah masih belum?. Jika bacaannya masih belum benar, bersabar lah untuk tidak terburu-buru memulai menghafal, perbaiki dulu bacaannya. Jika sudah benar, baru lah memulai menghafal dengan menyetorkan hafalan kepada guru yang bagus bacaannya.
Semangat untuk memperbaiki bacaan Alquran harus dibangun, guna meningkatkan kesadaran akan betapa pentingnya membaca Alquran dengan benar. Bukan hanya penting, tetapi keharusan yang sering diabaikan orang sebagian kaum Muslimin. Baca quran benar, hati tenang
Para ulama sepakat bahwa membaca Alquran dengan menerapkan kaidah tajwid itu hukumnya fardhu ‘ain. Imam al-Jazari mengatakan:” at-tajwid (membaca Alquran dengan tajwid) itu fardhu (keharusan) bagi setiap yang mukallaf (yang terkena beban syariat)”. Beliau kemudian melanjutkan: “saya sebut fardhu, karena semua ulama sepakat. Berbeda dengan wajib yang terkadang ada perbedaan di antara para ulama’”. Yang berpendapat demikian bukan hanya imam al-Jazari tetapi juga para ulama terkemuka di bidang Alquran lainnya, baik sebelum atau sesudah imam al-Jazari, seperti imam as-Suyuthi, Abu Amr ad-Daniy, dan lain sebagainya.
Dua kasus di atas hanya lah sekedar contoh. Pada kenyataannya, sangat banyak di antara kaum Muslimin yang mempunyai hafalan – baik itu surah-surah pendek maupun surah panjang -, tetapi tidak memiliki perhatian terhadap kualitas bacaannya, apakah sudah benar atau belum?. Bahkan bisa jadi, hafalan alfatihah yang dibaca setiap hari dan merupakan rukun shalat pun belum tentu benar bacaannya. Sehingga bisa jadi ketenangan yang diharapkan ketika membaca Alquran tidak terwujud karena hal ini.
Kesadaran akan pentingnya membaca Alquran dengan benar, juga selayaknya ada pada para imam shalat. Menjadi imam shalat merupakan tanggung jawab yang besar. Termasuk berkaitan dengan bacaan Alquran sang imam. Jika bacaannya benar, maka yang merasakan ketenangan bukan hanya sang imam, tetapi makmum juga akan merasakan ketenangan yang sama karena mendengar bacaan yang sesuai dengan kaidah tajwid. Shalat nya pun menjadi lebih khusyu’ dan tenang. Baca quran benar, hati tenang
Menyadarkan kaum Muslimin akan hal ini, memang bukan tugas yang ringan. Kami pun menyadarinya. Namun, kami akan terus berusaha sesuai dengan kemampuan kami. Dan hasilnya, akan kami serahkan kepada Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati dan kepada-Nya lah kami berserah diri.
Semoga tulisan singkat ini bisa menyadarkan pembaca akan pentingnya membaca Alquran dengan baik dan benar.
Apabila Anda ingin bergabung bersama pembelajar Alquran. Silakan klik tombol di bawah ini:
Add a Comment