makhraj huruf hijaiyah

Makhraj Huruf Hijaiyah: Kunci Membaca Alquran [1]

makhraj huruf hijaiyah

Makhraj huruf hijaiyah merupakan bagian terpenting dalam belajar tajwid. Siapa pun yang ingin mempunyai bacaan yang bagus dan sesuai kaidah tajwid harus terlebih dahulu menguasai makhraj huruf hijaiyah.

Karena makhraj huruf hijaiyah ini adalah materi pokok dan pondasi dalam membaca Alquran, maka jangan sampai hal yang mendasar ini diabaikan oleh para pembaca Alquran.

Imam al-Jazari mengatakan:

إِذْ وَاجِـبٌ عَلَيْهِمُ مُـحَتَّمُ      قَبْلَ الشُّـرُوعِ أَوَّلاً أَن يَّـعْـلَـمُوا

مَخَــارِجَ الْحُـرُوفِ وَالصِّفَــاتِ    لِيَلْفِظُـــوا بِأَفْصَـــحِ اللُّغَــــــاتِ

Wajib hukumnya bagi mereka, sebelum memulai membaca (Alquran) untuk mengetahui

Makhraj dan sifat huruf, agar dapat mengucapkan dengan bahasa yang paling fasih

Jadi, siapapun yang memperbagus pengucapan huruf sesuai makhraj dan sifatnya, maka dia telah mengucapkan dengan bahasa yang fasih yaitu Bahasa Arab yang merupakan bahasa Alquran.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi orang yang ingin memperbagus bacaan Alqurannya:

  1. Mengucapkan dengan benar setiap huruf dan disesuaikan dengan makhrajnya, agar tidak tertukar makhraj dengan huruf lainnya, terlebih dengan huruf yang berdekatan dengannya.
  1. Selain mengucapkan huruf sesuai dengan makhrajnya, seorang pembaca Alquran juga harus mengucapkan huruf sesuai sifat yang dimiliki huruf tersebut agar tidak tertukar dengan huruf yang sejenisnya (yang makhrajnya sama).
  1. Ketika sudah bisa mengucapkan huruf sesuai makhraj dan sifatnya huruf per huruf, maka harus diterapkan pula saat huruf tersusun dalam bentuk kata atau kalimat. Dan ketika dalam kondisi tersusun dengan beberapa huruf yang berbeda, tentu lebih sulit dibanding dengan pengucapan huruf per huruf.
  1. Berlatih keras agar lidah dan mulutnya terbiasa dan terasa ringan mengucapkan huruf – huruf hijaiyah yang sesuai dengan makhraj dan sifatnya.

Pengertian Makhraj Huruf Hijaiyah

Secara Bahasa, makhraj adalah tempat keluar atau munculnya sesuatu

Sedangkan secara istilah, makhraj adalah suara yang bersandar/bersumber dari makhraj yang muhaqqaq dan muqaddar

Makhraj Muhaqqaq: yaitu suara yang berasal dari bagian tertentu dari bagian-bagian tenggorokan, lisan atau dua bibir.

Makhraj Muqaddar: yaitu suara yang bukan berasal dari bagian tertentu dari bagian-bagian tenggorokan, lisan atau dua bibir. Tidak berakhir pada titik tertentu, tetapi berakhir dengan berakhirnya udara. Oleh karena itu, kadarnya terkadang kurang dan terkadang lebih.

Yang keluar dari makhraj ini adalah huruf mad yang tiga (alif yang didahului fathah, ya’ sukun didahului kasrah dan wau sukun didahului dhammah).

Bagaimana Mengetahui Makhraj Huruf ?

Berikut adalah langkah-langkah mengetahui makhraj suatu huruf:

  1. Sukun-kan huruf yang ingin diketahui makhrajnya
  1. Dahului huruf sukun tersebut dengan hamzah berharakat
  1. Ucapkan huruf tersebut dan dengarkan suaranya. Di mana suaranya berhenti, disitulah makhraj muhaqqaq-nya. Dan jika suaranya berhenti karena habisnya udara, maka makhrajnya adalah makhraj yang muqaddar (kira-kira). Contoh:

  • Jika kita mengucapkan (أَمْ – أَبْ – أَفْ), makhraj huruf yang disukun adalah makhraj muhaqqaq.
  • Dan jika kita mengucapkan (ءَا – إِيْ – أُوْ), makhraj huruf yang disukun adalah makhraj muqaddar.

Pembagian Huruf Hijaiyah

Para ulama berbeda pandangan tentang berapa jumlah huruf hijaiyah. Ada yang berpendapat huruf hijaiyah itu ada 28 huruf dengan tidak memasukkan alif sebagai huruf tersendiri.

Sedangkan pendapat kedua mengatakan bahwa huruf hijaiyah ada 29 huruf, termasuk alif di dalamnya. Pendapat kedua adalah pendapat jumhur (mayoritas) ulama’.

Jumlah Makhraj

Terdapat perbedaan di antara ulama berkaitan dengan jumlah makhraj huruf, perbedaan tersebut terbagi menjadi tiga pendapat. Namun, pendapat yang akan kita bahas pada artikel ini, hanya pendapat mayoritas ulama saja.

Menurut Khalil bin Ahmad al-Farahidi, Imam al-Jazari yang juga pendapat mayoritas ulama, bahwa secara keseluruhan makhraj huruf ada 17 makhraj (tempat keluar).

Pembagian Makhraj

Makhraj huruf hijaiyah terbagi menjadi dua bagian, yaitu makhraj am (umum/dasar) dan makhraj khas (khusus/cabang).

Pembagian kedua makhraj ini akan kami jelaskan secara singkat.

Makhraj umum adalah makhraj yang terdiri dari satu makhraj khusus atau lebih. Makhraj umum ini terbagi menjadi 5 bagian:

  1. Al-Jauf (rongga tenggorokan dan mulut)
  2. Al-Halq (tenggorokan)
  3. Al-Lisan (lidah)
  4. Asy-Syafataan (dua bibir)
  5. Al-Khaisyum (rongga hidung)

Sedangkan, makhraj khusus atau cabang (khas) yaitu makhraj yang hanya ada satu makhraj saja. Dengan kata lain, makhraj ini tidak memiliki cabang di bawah nya sebagaimana makhraj umum (‘am).

Keluar dari makhraj khusus ini bisa satu huruf atau lebih.

Contoh: al-Halq (tenggorokan) adalah makhraj am, keluar darinya 3 cabang makhraj (yaitu pangkal, tengah dan ujung tenggorokan). Masing-masing makhraj khas (makhraj cabang) tersebut, keluar dua huruf hijaiyah . . . dan begitu seterusnya.

Di awal tulisan ini sudah disebutkan, bahwa makhraj huruf terdiri dari 17 makhraj dalam pandangan jumhur (mayoritas) ulama’. Berikut perincian makhraj huruf:

NoMakhraj AmMakhraj Khas
1Al-Jauf1 makhraj
2Al-Halq3 makhraj
3Al-Lisan10 makhraj
4Asy-Syafataan2 makhraj
5Al-Khaisyum1 makhraj

Sehingga apabila dijumlahkan, makhraj khas berjumlah 17 makhraj.

Pembahasan Makhraj Huruf Hijaiyah

Pada bagian ini, sedikit kami jelaskan dari masing-masing makhraj am dan makhraj khas (yang merupakan bagian dari mahkraj huruf hijaiyah) beserta masing-masing huruf yang keluar dari makhraj-makhraj tersebut.

1. Makhraj al-Jauf

Secara Bahasa al-Jauf memiliki arti rongga, sedangkan secara ilmu tajwid, al-jauf adalah rongga yang masuk di mulut dan tenggorokan.

Huruf hijaiyah yang keluar dari jauf adalah huruf yang berakhir dengan berakhinya udara di mulut dan tenggorokan tanpa menempel pada bagian tertentu di mulut.

Huruf yang keluar dari makhraj ini ada 3 (tiga) huruf:

  1. Alif yang didahului fathah, seperti  تَابَ
  2. Ya’ sukun yang didahului kasrah, seperti  قِيْلَ
  3. Wau sukun yang didahului dhammah, seperti  يَتُوْبُ

2. Makhraj al-Halq

al-Halq atau tenggorokan mempunyai 3 makhraj khas, dan dari masing-masing makhraj khas keluar dua huruf.

  1. Aqsal halq (pangkal tenggorokan); bagian yang paling jauh dari mulut dan paling dekat dengan dada. Keluar dari makhraj ini dua huruf; hamzah (ء) dan ha’ (هـ)
  1. Wasathul halq (tengah tenggorokan); bagian tengah tenggorokan. Keluar dari makhraj ini dua huruf, yaitu: ha’ (ح) dan ain (ع)
  1. Adnal halq (ujung tenggorokan) adalah bagian tenggorokan yang paling dekat dengan mulut. Keluar dari makhraj ini dua huruf, yaitu: kha’ (خ) dan ghain (غ)

3. Makhraj al-Lisan

Pada makhraj al-lisan (lidah) terdapat 10 makhraj khas. Lisan merupakan tempat keluar huruf (makhraj huruf hijaiyah) yang paling banyak di banding dengan makhraj am lainnya.

  1. Pangkal lidah. Tempat keluar huruf qaf (ق)
  1. Pangkal lidah depan qaf. Tempat keluar (makhraj) huruf kaf (ك)
  1. Tengah lidah dan langit-langit tengah. Tempat keluar 3 huruf; jim (ج), syin (ش) dan ya’ (ي)
  1. Sisi lidah dan gigi geraham atas. Tempat keluar huruf dhad (ض)
  1. Ujung lidah dan langit-langit depan (gusi). Tempat keluar huruf lam (ل)
  1. Ujung lidah dan langit-langit depan di bawah lam. Tempat keluar huruf nun (ن)
  1. Ujung lidah dan langit-langit depan di bawah nun. Tempat keluar huruf ra’ (ر)
  1. Ujung lidah dan pangkal gigi atas. Tempat keluar 3 huruf; ta’ (ت), dal (د) dan tha’ (ط).
  1. Ujung lidah dan ujung gigi atas. Tempat keluar 3 huruf; tsa’ (ث), dzal (ذ) dan zha’ (ظ).
  1. Ujung lidah dan gigi bawah. Tempat keluar 3 huruf; sin (س), shad (ص) dan zai (ز).

4. Makhraj asy-Syafataan

asy-Syafataan mempunyai arti dua bibir, yaitu bibir atas dan bibir bawah. Pada makhraj huruf ini terdapat dua makhraj khas.

  1. Bibir atas dan bibir bawah dalam keadaan tertutup. Tempat keluar huruf (makhraj huruf) ba’ (ب) dan mim (م). Sedangkan, bibir atas dan bibir bawah dalam keadaan membulat atau monyong adalah tempat keluar huruf wau (و).
  1. Bibir bawah bagian dalam dengan ujung gigi atas. Tempat keluar huruf fa’ (ف).

5. Makhraj al-Khaisyum

al-Khaisyum sendiri memiliki makna rongga hidung. Pada rongga hidung ini merupakan tempat keluar ghunnah.

Ghunnah adalah suara sengau (bindeng) yang keluar dari rongga hidung dan tidak ada kaitan dengan lisan. Dan ghunnah merupakan suara yang melekat pada huruf nun (ن) dan mim (م).

Demikian pembahasan tentang makhraj huruf. Semoga pembahasan ini bisa membuka wawasan pembaca sehingga lebih faham, bahwa masing-masing huruf hijaiyah mempunyai makhraj (tempat keluar) dan setiap huruf harus diucapkan sesuai dengan makhrajnya masing-masing. Wallahu a’lam bish shawab.

Baca juga: Ilmu Tajwid [Pengertian dan Hukum Penerapannya]

Pembahasan sifat huruf bisa baca di: Sifat Huruf Hijaiyah

Referensi:

  • Taisiirur Rahman fii tajwiidil Qur’an
  • At-Tajwiid al-Mushawwar
iqlab ikhfa' haqiqi

Iqlab, Ikhfa’ Haqiqi dan Ikhfa’ Syafawi [Penjabaran Lengkap]

iqlab ikhfa' haqiqi

Iqlab, ikhfa’ haqiqi dan ikhfa’ syafawi merupakan pembahasan terakhir (berkenaan dengan nun sukun dan mim sukun) setelah pembahasan tentang idzhar dan idgham. Pembahasan iqlab kita masukkan ke dalam pembahasan ikhfa’ karena cara membaca iqlab sama dengan ikhfa’ syafawi. Berikut pembahasan dari masing-masing hukum tersebut.

IQLAB

Pengertian Iqlab

Iqlab secara bahasa artinya mengganti atau mengubah. Sedangkan menurut istilah tajwid, iqlab adalah “mengganti nun sukun atau tanwin dengan mim sukun dan membacanya dengan diikhfa’kan serta ditahan sekitar dua harakat disertai ghunnah, ketika nun sukun atau tanwin bertemu ba’ ”.

Nun sukun bertemu ba’ (iqlab) bisa terjadi di satu kata atau di lain kata, sedangkan tanwin bertemu ba’, sudah bida dipastikan di lain kata, karena tanwin selalu terletak di akhir setiap kata.

Sebab Iqlab

Kenapa nun sukun atau tanwin diubah menjadi mim sukun ketika bertemu huruf ba’?

Karena kalau dibaca idzhar akan terasa berat dan susah sebab jarak antara makhraj nun dan ba’ tidak terlalu jauh yang memungkinkan untuk dibaca idzhar (seperti halnya nun sukun bertemu huruf tenggorokan).

Begitu juga tidak bisa dibaca idgham karena berbeda makhraj dan sifat. Sifat huruf nun; tawassuth dan ghunnah, sedangkan sifat ba’; syiddah dan tidak ghunnah.

Dan juga tidak bisa dibaca ikhfa’ sebagaimana tidak bisa dibaca idzhar dan idgham, karena ikhfa’ itu antara idzhar dan idgham.

Oleh karena itu nun sukun atau tanwin harus lah diubah menjadi huruf yang memiliki kesamaan dengan nun pada sifat jahr dan ghunnah, dan memiliki makhraj yang sama dengan ba’ dan memiliki kesamaan sifat dengan huruf ba’, yaitu sifat jahr.

Maka, ketemu lah huruf mim (mim dan nun sama-sama memiliki sifat jahr dan ghunnah. Sedangkan mim dan ba’ sama-sama keluar dari bibir dan sama-sama memiliki sifat jahr). (penjelasan ini disarikan dari kitab nihayatul qaulil mufid)

Cara Membaca Iqlab

Setidaknya ada tiga langkah ketika membaca nun sukun atau tanwin bertemu ba’ (iqlab):

1. Nun sukun atau tanwin diubah menjadi mim sukun terlebih dahulu

2. Membaca mim sukun dengan samar (ikhfa’ syafawi), dengan cara bibir atas menyentuh bibir bawah tanpa ditekan.

3. Ditahan sekitar 2 harakat saat ghunnah (dengung)

Contoh Iqlab

Contoh bacaan nun sukun bertemu ba’ (iqlab) ditandai dengan mim kecil di atas nun. Berikut contoh bacaan iqlab:

Nun sukun atau tanwin bertemu ba’ di lain kata

iqlab ikhfa' haqiqi

Nun sukun bertemu ba’ di satu kata

iqlab
iqlab

IKHFA’ HAQIQI

Pengertian Ikhfa’ Haqiqi

Secara bahasa ikhfa berarti menutup atau menyembunyikan. Sedangkan secara istilah, ikhfa adalah “mengucapkan huruf sukun antara idzhar dan idgham, tanpa tasydid pada huruf kedua dan tidak menghilangkan ghunnah pada huruf pertama (nun sukun atau tanwin) ”.

Yang dimaksud “antara idzhar dan idgham” adalah;

Jika idzhar, posisi ujung lidah menekan langit-langit depan (makhraj nun) dan jika idgham, makhraj nun hilang dan lansung ke makhraj huruf berikutnya

Sedangkan posisi ujung lidah saat ikhfa tidak menekan langit-langit depan, tetapi berada pada posisi persiapan ke makhraj huruf berikutnya.

Ini lah yang dimaksud dengan “antara idzhar dan idgham”. Tidak masuk idzhar karena ujung lidah tidak menekan langit-langit depan dan tidak masuk idgham karena makhrajnya tidak lebur ke huruf berikutnya.

Dengan demikian, pengertian ikhfa’ haqiqi adalah membaca nun sukun atau tanwin dengan samar (antara idzhar dan idgham), dengan disertai ghunnah, jika nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu 15 huruf ikhfa’.

Pembahasan idzhar bisa klik di: pengertian idzhar, pembagian idzhar dan contoh-contohnya

Sedangkan pembahasan idgham bisa klik di : idgham bi ghunnah, pengertiannya dan pembagian idgham lainnya

Huruf Ikhfa’ Haqiqi

Huruf ikhfa haqiqi adalah huruf yan tidak termasuk huruf idzhar, idgham (bi ghunnh dan bila ghunnah) maupun iqlab yang semuanya berjumlah 15 huruf. Berikut huruf-huruf ikhfa’ haqiqi:

ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك

Jika ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf tersebut di atas, maka dibaca ikhfa haqiqi. Baik bertemunya di satu kata atau di lain kata.

Sebab Dibaca Ikhfa’ Haqiqi

Jarak makhraj huruf-huruf di atas dengan nun sukun tidak dekat sehingga bisa diidghamkan, tidak juga terlalu jauh seperti huruf halqi (tenggorokan) sehingga bisa dibaca idzhar. Maka, tidak ada cara lain kecuali dengan dibaca di antara keduanya, yaitu ikhfa.

Sebab Dinamakan Ikhfa’ Haqiqi

Dinamakan ikhfa karena nun sukun atau tanwin dibaca samar jika bertemu dengan salah satu dari 15 huruf di atas.

Dan dinamakan haqiqi, karena mutahaqqaq (terjadi) pada nun sukun atau tanwin lebih banyak di banding dengan selain keduanya (nun sukun dan tanwin). (kitab hidayatul qari)

Ada juga yang mengatakan bahwa sebab dinamakan haqiqi karena hilangnya hakikat asli huruf nun ketika ikhfa dan yang tersisa hanya ghunnah-nya saja. (kitab taisirur rahman fi tajwidil quran)

Cara Membaca Ikhfa’ Haqiqi

1. Mengucapkan nun sukun atau tanwin tidak dengan idzhar atau pun idgham. Jika idzhar, makhraj dan sifatnya masih ada. Jika idgham (idgham yang sempurna) makhraj dan sifat huruf nun hilang. Dan ikhfa’ di sini adalah menghilangkan keutuhan huruf nun dengan menjauhkan lisan dari makhrajnya dan membiarkan sifat ghunnahnya.

2. Ketika ghunnah, posisi ujung lidah tidak menekan langit-langit depan (makhraj nun), tetapi dalam posisi persiapan ke huruf berikutnya.

3. Huruf kedua tidak ditasydid

4. Ghunnah mengikuti huruf setelahnya dalam hal tipis dan tebal. Jika setelah nun sukun atau tanwin huruf tipis (istifal), ghunnah-nya pun tipis. Dan jika setelah nun sukun atau tanwin huruf tebal (isti’la’), ghunnah-nya ikut tebal.

Seperti ketika nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf isti’la’ berikut:

ص ض ط ظ ق

5. Ditahan sekitar 2 harakat ketika ghunnah, baik ghunnah yang tipis maupun yang tebal.

Hal Yang Harus Dihindari ketika Membaca Ikhfa’ Haqiqi

Ada beberapa hal yang harus dihindari ketika membaca ikhfa’ haqiqi:

1. Menahan harakat sebelum nun sukun, baik itu fathah, kasrah maupun dhammah, sehingga menjadi mad (panjang) sebelum masuk ke nun sukun. Misal:

Kata (عَنكُمْ) dibaca panjang, sehingga berubah menjadi (عَانكُمْ)

Kata (مِّنكُمْ) dibaca panjang, sehingga berubah menjadi (مِينكُم)

Kata (كُنْتُمْ) dibaca panjang, sehingga berubah menjadi (كُونتُم)

2. Meletakkan ujung lidah ke langit-langit depan (makhraj nun) saat meng-ikhfa-kan nun sukun. Karena jika ujung lidah ditekan ke langit-langit depan itu sama seperti idzhar, meskipun saat ghunnah ditahan 2 harakat.

Contoh Ikhfa’ Haqiqi

Perlu pembaca ketahui bahwa mushaf yang kami gunakan untuk menampilkan contoh bacaan adalah mushaf rasm Utsmani standar Madinah yang tentu memiliki beberapa perbedaan tanda baca dengan mushaf standar Indonesia.

Jika standar Madinah, nun sukun yang dibaca ikhfa’ tidak diberi tanda sukun. Berikut adalah contoh-contoh bacaan ikhfa haqiqi, baik di satu kata maupun di dua kata:

iqlab ikhfa' haqiqi

IKHFA’ SYAFAWI

Pengertian Ikhfa’ Syafawi

Secara bahasa ikhfa berarti menutup atau menyembunyikan. Sedangkan secara istilah, ikhfa adalah “mengucapkan huruf sukun antara idzhar dan idgham, tanpa tasydid pada huruf kedua dan tidak menghilangkan ghunnah pada huruf pertama (mim sukun)”.

Sedangkan pengertian ikhfa syafawi adalah mim sukun dibaca samar dan disertai ghunnah, apabila setelah mim sukun ada huruf ba’.

Sebab Dinamakan Ikhfa’ Syafawi

Sebab dinamakan ikhfa’ karena mim sukun dibaca samar jika bertemu dengan huruf ba’. Dan dinamakan syafawi karena tempat keluarnya mim dan ba’ ada di syafatain (dua bibir; bibir atas dan bibir bawah)

Cara Membaca Ikhfa’ Syafawi

Mim sukun dibaca dengan samar dengan cara tidak menekan bibir atas ke bibir bawah, hanya menyentuh saja tanpa ditekan, ditahan sekitar dua harakat disertai ghunnah.

Posisi bibir saat membaca ikhfa’ syafawi

Contoh Ikhfa’ Syafawi

Berikut adalah contoh bacaan mim sukun bertemu dengan ba’ (ikhfa’ syafawi) yang hanya terjadi pada dua kata:

Mim sukun bertemu ba’

Perbedaan Iqlab dan Ikhfa’ Syafawi

Secara pengucapaan: antara iqlab dan ikhfa’ syafawi tidak ada perbedaan. Artinya cara membaca iqlab dengan ikhfa’ syafawi sama saja.

Sedangkan perbedaannya terletak pada mim sukun. Mim sukun pada iqlab bukan mim sukun asli tetapi perubahan dari nun sukun, sedangkan mim sukun pada ikhfa’ syafawi adalah mim asli.

Perbedaan kedua: Iqlab bisa terjadi di satu kata maupun di dua kata, sedangkan ikhfa’ syafawi hanya terjadi di dua kata.

Hindari 4 hal ini ketika membaca ikhfa’ haqiqi. Simak videonya dengan klik gambar di bawah:

Demikian pemaparan lengkap tentang iqlab, ikhfa’ haqiqi dan ikhfa’ syafawi. Semoga penjelasan yang sudah disampaikan berkaitan dengan iqlab, ikhfa’ haqiqi dan ikhfa’ syafawi bisa difahami dengan baik.

Penjelasan ini bersifat teori, jika pembaca ingin memiliki bacaan yang benar, harus belajar kepada guru yang benar bacaannya.  wallahu a’lam bish shawab. [Wildan,Lc]

idgham bighunnah

Idgham Bighunnah [Pengertiannya, dan Pembagian Idgham Lainnya]

idgham bighunnah

Idgham bighunnah – Salah satu ilmu yang harus dikuasai oleh orang yang membaca Alquran – terlebih secara praktiknya- adalah idgham. Yaitu meleburnya huruf sukun ke huruf berharakat setelahnya karena sebab tertentu. Karena dilebur, maka huruf pertama hilang [bergabung ke huruf kedua], sehingga huruf kedua dibaca dengan bacaan tasydid.

Pengertian Idgham

Idgham menurut bahasa artinya al-idkhal [memasukkan]. Sedangkan menurut istilah ilmu tajwid, idgham adalah “meleburnya huruf sukun ke huruf berharakat setelahnya, sehingga dua huruf tersebut menjadi satu huruf yang ditasydid [di huruf kedua]; mengucapkan dua huruf dengan satu makhraj saja”.

Sebab Idgham

Perlu pembaca ketahui bahwa meleburnya satu huruf ke huruf yang lain memiliki sebab tertentu. Sebab huruf dibaca idgham atau dilebur ada 3 (tiga) sebab. Ketiga sebab tersebut adalah:

At-tamaatsul: makhraj dan sifatnya sama. Jadi, apabila ada huruf sukun bertemu dengan huruf yang sama, huruf tersebut harus dilebur menjadi satu.

Misal; ada huruf ba’ sukun dan setelahnya ada huruf ba’ berharakat, maka huruf ba’ sukun dilebur ke ba’ berharakat dengan huruf ba’ kedua dibaca tasydid.

At-tajaanus: makhrajnya sama tetapi sifatnya berbeda. Apabila ada huruf sukun bertemu dengan huruf yang sama makhrajnya tetapi sifatnya berbeda, maka huruf tersebut dilebur menjadi satu.

Misal; ada huruf ta’ sukun dan setelahnya ada huruf tha’, maka huruf ta’ sukun dilebur ke tha’ berharakat dengan huruf tha’ dibaca tasydid. Sebab ta’ dan tha’ keluar dari makhraj yang sama [ujung lidah dan ujung pangkal gigi atas], hanya saja sifatnya berbeda.

At-taqaarub: makhrajnya atau sifatnya berdekatan. Apabila ada huruf sukun bertemu dengan huruf yang berdekatan makhraj atau sifatnya, maka huruf tersebut dilebur menjadi satu.

Misal; ada huruf lam sukun dan setelahnya ada huruf ra’, maka huruf lam sukun dilebur ke ra’ dan huruf ra’ dibaca tasydid. Sebab ra’ dan lam berdekatan makhraj atau tempat keluarnya.

Dengan demikian, setiap ada bacaan dalam Alquran yang dilebur, maka tidak terlepas dari salah satu dari sebab-sebab di atas. Bisa jadi karena tamaatsul, tajaanus atau taqaarub.

Tujuan Idgham

Kenapa harus ada huruf yang dilebur atau dibaca idgham ketika membaca Alquran?

Tujuan melebur huruf menjadi satu [idgham] adalah untuk meringankan pengucapan. Karena mengucapkan dua huruf dengan satu makhraj lebih mudah daripada mengucapkan dengan dua makhraj, terlebih jika dua huruf tersebut berada pada makhraj yang sama.

Baca juga: pengertian idzhar dan pembagiannya

Pembagian Idgham

Seperti yang sudah kami sampaikan di awal, bahwa sebab idgham itu ada 3 (tiga), yaitu tamaatsul (sama hurufnya), tajaanus (sama makhraj beda sifat) dan taqaarub (berdekatan makhraj atau sifatnya). Maka, semua pembahasan idgham tidak bisa terlepas dari salah satu dari tiga sebab tersebut. Dalam pembahasan ilmu tajwid, pembagian idgham biasanya akan dibagi menjadi tiga bagian.

Bagian yang pertama khusus membahas idgham pada nun sukun atau tanwin.

Bagian kedua akan membahas idgham pada mim sukun.

Bagian ketiga membahas idgham pada selain nun sukun atau mim sukun.

Masing-masing akan penulis bahas berkaitan dengan nama, sebab idghamnya dan contoh-contohnya.

Idgham pada Nun Sukun atau Tanwin

Pada pembahasan idgham yang berkaitan dengan nun sukun atau tanwin, terbagi menjadi dua, yaitu:

  1. Idgham bighunnah
  2. Idgham bila ghunnah

Berikut pembahasannya:

Idgham Bighunnah

Idgham secara bahasa berarti memasukkan. Yaitu memasukkan huruf sukun ke huruf berikutnya. Bi artinya dengan atau disertai. Sedangkan Ghunnah adalah suara sengau yang keluar dari rongga hidung (khaisyum).

Jadi, idgham bi ghunnah adalah meleburnya nun sukun atau tanwin ke huruf berikutnya, disertai ghunnah (suara sengau) dan ditahan sekitar 2 harakat, apabila setelah nun sukun atau tanwin, ada salah satu dari 4 huruf berikut, yaitu; ya’, nun, mim atau wau. Bisa dibaca yanmu (يَنْمُوْ), agar lebih mudah untuk diingat.

Sebab Idgham Bighunnah

Nun sukun atau tanwin dilebur ke ya’ sebab adanya banyak kesamaan di sifat keduanya (at-tajaanus) seperti jahr, istifal dan infitah. Ada juga yang menambahkan, karena ya’ memiliki sifat lin dan itu memiliki kemiripan dengan ghunnah (sifat nun) yang keduanya keluar dari rongga.

Nun sukun atau tanwin dilebur ke nun sebab adanya kesamaan huruf (at-tamaatsul)

Nun sukun atau tanwin dilebur ke mim sebab adanya banyak kesamaan di sifat keduanya (at-tajaanus) seperti jahr, tawassuth, istifal, infitah, dan ghunnah.

Nun sukun atau tanwin dilebur ke wau sebab adanya banyak kesamaan di sifat keduanya (at-tajaanus) seperti jahr, istifal dan infitah. Ada juga yang menambahkan, karena wau memiliki sifat lin dan itu memiliki kemiripan dengan ghunnah (sifat nun) yang keduanya keluar dari rongga.

Cara Membaca Idgham Bighunnah

Nun sukun atau tanwin dilebur ke huruf berikutnya dengan ditahan sekitar 2 harakat dan disertai ghunnah.

Contoh Idgham Bighunnah

Agar pembahasan ini dapat difahami dengan baik, harus dilengkapi dengan contoh bacaan idgham bighunnah. Berikut contoh bacaan idgham bighunnah:

Nun sukun atau tanwin bertemu ya’

idgham bighunnah

Nun sukun atau tanwin bertemu nun

idgham bighunnah

Nun sukun atau tanwin bertemu mim

Nun sukun atau tanwin bertemu wau

Catatan:

Agar bacaan idgham bi ghunnah tepat dan sesuai dengan kaidah, sebaiknya belajar kepada seorang guru yang sudah benar bacaannya.

Idgham Bila Ghunnah

Idgham secara bahasa berarti memasukkan. Yaitu memasukkan huruf sukun ke huruf berikutnya. Bila artinya tanpa disertai. Sedangkan Ghunnah adalah suara sengau yang keluar dari rongga hidung (khaisyum).

Jadi, idgham bila ghunnah adalah meleburnya nun sukun atau tanwin ke huruf berikutnya, tanpa disertai ghunnah dan tanpa ditahan, apabila setelah nun sukun atau tanwin, ada salah satu dari huruf lam atau ra’.

Sebab Idgham Bila Ghunnah

Nun sukun atau tanwin dilebur ke lam sebab dekatnya makhraj nun dengan makhraj lam (at-taqaarub).

Nun sukun atau tanwin dilebur ke ra’ sebab dekatnya makhraj nun dengan makhraj ra’ (at-taqaarub).

Cara Membaca Idgham Bila Ghunnah

Nun sukun atau tanwin dilebur ke huruf berikutnya [huruf berikutnya dibaca tasydid] tanpa ditahan dan tanpa disertai ghunnah.

Contoh Idgham Bila Ghunnah

Berikut ini adalah contoh bacaan idgham bila ghunnah.

Nun sukun atau tanwin bertemu lam

idgham bila ghunnah

Nun sukun atau tanwin bertemu ra’

Idgham pada Mim Sukun

Dalam pembahasan idgham pada mim sukun hanya ada satu saja, yaitu mim sukun bertemu mim yang disebut dengan idgham mimi atau idgham mitslain. Berikut penjelasannya:

Idgham Mimi atau Mitslain

Idgham secara bahasa berarti memasukkan. Yaitu memasukkan huruf sukun ke huruf berikutnya. Mimi artinya mim, karena mim sukun bertemu mim. Sedangkan Mitslain artinya sama, yaitu mim sukun bertemu dengan huruf yang sama; mim.

Jadi, idgham mimi atau mitslain adalah meleburnya mim sukun ke huruf berikutnya, disertai ghunnah dan ditahan sekitar 2 harakat, apabila setelah mim sukun ada mim berharakat.

Dalam kitab hidayatul qari disebutkan bahwa; “apabila ada mim terletak setelah mim sukun, baik di satu kata atau di dua kata, maka wajib meng-idgham-kan mim sukun tersebut ke mim berharakat”.

Sebab Idgham Mimi

Mim sukun dilebur ke mim berharakat sebab adanya kesamaan huruf (at-tamaatsul)

Cara Membaca Idgham Mimi

Mim sukun dilebur ke huruf mim dengan ditahan sekitar 2 harakat dan disertai ghunnah.

Contoh Idgham Mimi

Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa Idgham mimi bisa terjadi pada satu kata, bisa juga terjadi di dua kata. Berikut contoh dari satu kata dan dua kata:

Contoh mim sukun bertemu mim di satu kata

idgham mimi

Contoh mim sukun bertemu mim di dua kata

idgham mimi

Demikian adalah pembahasan idgham pada nun sukun atau tanwin dan idgham pada mim sukun. Untuk pembahasan jenis idgham yang ketiga yaitu idgham pada selain nun sukun atau mim sukun, akan dibahas pada artikel berikutnya –insya Allah-. [Wildan, Lc]

Seperti apa contoh bacaan idgham? Tekan gambar di bawah ini:

idgham bighunnah

Ingin belajar membaca Alquran dengan benar? klik tombol berikut:

belajar-membaca-Alquran-disini