Tempat Belajar Mengaji – Sebagai seorang Muslim sudah selayaknya bisa membaca Alquran yang merupakan kitab suci yang Allah turunkan sebagai panduan dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Alquran adalah cahaya dan juga pelita yang mampu menerangi kehidupan dunia dan terlebih kehidupan di akhirat nanti.
Idealnya, sejak kecil anak sudah diajarkan untuk bisa membaca Alquran sebagai bekal mereka ketika dewasa dan juga sebagai tanggung jawab orang tua untuk membekali anak dengan pendidikan agama termasuk Alquran. Namun, tidak semua kaum muslimin memiliki kesempatan untuk belajar membaca Alquran sejak kecil.
Meskipun demikian, jangan sampai tidak ada keinginan untuk belajar mengaji, walau pun usia sudah tidak lagi muda. Selama masih ada kesempatan, mari segera wujudkan keinginan untuk bisa membaca Alquran.
Kami siap membantu Anda, baik sebagai orang tua yang ingin agar putra putrinya bisa membaca Alquran, atau Anda sendiri yang ingin belajar membaca Alquran.
Anda tidak perlu khawatir, karena kelas anak-anak dipisah dengan kelas dewasa. Sehingga Anda tidak perlu merasa malu, meskipun belum bisa membaca Alquran sama sekali.
Program bimbingan kami dirancang agar sesuai dengan tingkat kemampuan peserta. Dengan modul yang menarik dan praktis, insya Allah peserta akan bisa membaca Alquran dalam waktu singkat. Itu lah sebabnya, Anda masih bisa belajar, meskipun Anda sibuk bekerja.
Bagi yang sudah bisa membaca Alquran dan ingin mencari tempat belajar membaca Alquran guna memperbaiki bacaan Alqurannya, kami juga mempunyai program khusus, program memperbaiki bacaan Alquran (tahsin) tanpa menghafal teori tajwid. Peserta tidak perlu pusing menghafal teori tajwid. Peserta hanya fokus memperbaiki bacaan Alquran saja.
Berikut adalah beberapa program bimbingan yang kami tawarkan:
1.Program Dasar; program ini ditujukan bagi peserta yang belum bisa baca Alquran, baik yang belum mengenal huruf hijaiyah (huruf Arab) sama sekali atau yang sudah mengenal sebagian huruf hijaiyah. Peserta akan dibimbing sampai bisa membaca Alquran. Selengkapnya tekan tombol di bawah ini
2.Program Pra Tahsin; program ini ditujukan bagi peserta yang sudah bisa baca Alquran, tetapi masih terbata-bata atau belum lancar. Peserta akan dibimbing sampai bisa membaca Alquran. Untuk mengikuti program pra tahsin, bisa menghubungi kami melalui WhatsApp
3.Program Tahsin; program ini ditujukan bagi peserta yang sudah lancar membaca Alquran. Namun, masih perlu banyak perbaikan, baik berkaitan dengan pengucapan huruf yang benar maupun berkaitan dengan panjang pendek bacaan dan juga berkaitan dengan hukum tajwid lainnya. Peserta akan dibimbing oleh guru yang kompeten agar bacaan nya sesuai dengan kaidah tajwid. Selengkapnya mengenai program tahsin, tekan tombol di bawah ini
4.Program Tajwid; program tajwid ditujukan bagi peserta yang sudah bagus bacaan Alquran nya. Namun, perlu ditambah dengan teori tajwid agar kualitas bacaan semakin bertambah bagus.
Jadi, apabila Anda mencari tempat belajar mengaji dewasa maupun anak-anak, kami akn siap membantu Anda. Semoga Allah senantiasa membimbing kita agar selalu berinteraksi dengan Alquran.
Untuk informasi tempat belajar mengaji al Quran kelas anak-anak, bisa menghubungi kami dengan menekan tombol berikut:
Banyak orang mungkin merasa malu untuk belajar ngaji (membaca al-Quran). Diantara sebabnya adalah karena usia yang sudah tidak muda, merasa paling tidak bisa, dan lain-lain.
Al-Quran adalah PETUNJUK bagi umat Muslim
Allah ﷻ telah mengatur semua perkara yang terjadi pada alam semesta. Termasuk juga telah mengatur dan memberi petunjuk manusia untuk menjalani kehidupan sebagaimana mestinya.
Petunjuk kehidupan tersebut ada dalam Kitab Suci Al-Quran yang Allah ﷻ turunkan melalui Rasulullah ﷺ. Salah satu keistimewaan Al-Quran adalah ia akan membawa kebaikan bagi para pembacanya.
Membaca al-Quran saja tanpa mengetahui maknanya pun sudah mendatangkan pahala.
Kalau bukan sekarang, kapan lagi?
Semakin lama kita menunda belajar membaca al-Quran, maka semakin lama juga kita berada dalam kebodohan (tidak bisa baca al-Quran). Padahal, waktu yang telah berlalu sudah pasti tidak dapat diulang.
Semakin cepat kita memulai belajar, maka semakin cepat juga kita bisa mahir membaca al-Quran.
Orang lain tidak peduli berapa usia kamu saat belajar ngaji
Salah satu kekhawatiran yang muncul sebelum belajar ngaji adalah faktor usia. Ketahuilah, sejatinya saat kita mendaftar untuk belajar mengaji, tidak ada yang akan mencemooh usia kita. Karena disana adalah tempat belajar, tentu saja yang datang adalah orang yang belum bisa mengaji.
Jika kita mendaftar di kelas belajar baca al-Quran, maka kita akan dipertemukan dengan orang-orang yang juga ingin belajar seperti kita. Hal ini bisa menumbuhkan semangat dan motivasi kita untuk belajar.
Meskipun terbata-bata, dapat pahala
Baik seseorang itu mahir maupun masih terbata-bata, ia tetap mendapat kebaikan dari membacanya. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Orang yang mahir membaca al-Quran maka dia bersama-sama dengan malaikat yang mulia dan taat, sedangkan yang membaca al-Quran dengan terbata-bata dan merasakan kesulitan maka baginya dua pahala.”
Jika seseorang mampu untuk belajar baik dari fisik maupun kemampuan berfikir. Namun ia tidak mau belajar membaca al-Quran, maka ia bisa terjerumus ke dalam dosa.
Sebaliknya, jika seseorang tidak juga bisa membaca al-Quran. Namun ia telah berusaha dengan sungguh-sungguh, insya Allah tidak ada dosa baginya.
Bisa pilih les privat baca al-Quran
Jika malu karena takut dilihat orang lain, maka kita bisa mendaftar untuk les privat. Dengan les privat, kita tidak perlu malu saat belajar. Juga tidak perlu khawatir akan pendapat orang lain.
Carilah guru yang berpengalaman dan dapat membimbing kita dengan sabar.
Nubada.id
Di Nubada, kamu bisa mendaftar kelas umum maupun kelas privat sesuai dengan kebutuhan. Bekerjasama dengan pengajar yang berpengalaman, insyaAllah belajar baca al-Quran jadi lebih menyenangkan.
Pengertian Tajwid menurut bahasa dan istilah. Ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana membaca Alquran dengan baik dan benar, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah kepada para sahabatnya dan dilanjutkan ke generasi berikutnya hingga sampai kepada kita.
Pengertian Tajwid
Secara Bahasa tajwid berasal dari kata jawwada yujawwidu tajwiidan yang mempunyai arti at-tahsiin (memperbagus, memperindah)
Secara istilah: tajwid adalah mengucapkan setiap huruf dari makhrajnya dengan memberikan haq dan mustahiq huruf
Haqhuruf adalah sifat yang melekat pada huruf dan tak terpisahkan darinya dalam kondisi apapun (sifat ashliyyah dzaatiyyah), baik ketika fathah, kasrah, dhammah atau pun sukun. Seperti sifat jahr, syiddah, isti’la’ dan lain-lain
Mustahiqhuruf adalah sifat aaridhah yang dihasilkan dari sifat asli, seperti tafkhim (tebal) yang dihasilkan dari sifat isti’la’, tarqiq (tipis) dihasilkan dari sifat istifal, dan lain-lain.
Tujuan Belajar Tajwid
Belajar ilmu tajwid bertujuan untuk menjaga lisan agar tidak salah dalam membaca Alquran, sehingga pembacanya mendapat ridho dari Allah dan memperoleh kebahagiaan dan ketenangan di dunia dan akhirat.
Untuk menjaga lisan agar terhindar dari kesalahan (lahn) ada 4 cara:
Mengetahui makhraj (tempat keluar) masing-masing huruf
Mengetahui sifat-sifat masing-masing huruf
Mengetahui hukum-hukum tajwid
Melatih lisan dengan terus menerus mengulang-ulang bacaan yang benar.
Peletak Ilmu Tajwid
Siapa yang pertama kali meletakkan ilmu tajwid dalam bacaan Alquran?
Untuk menjawab pertanyaan ini, maka harus dilihat dari dua sisi; ilmu tajwid sebagai ilmu terapan (praktek) atau sebagai ilmu teori.
Dari segi penerapan (praktek)
Yang pertama kali menerapkan ilmu tajwid dalam bacaan Alquran adalah Rasulullah dari malaikat jibril dari Allah subhanahu wa ta’ala, kemudian diajarkan kepada sahabatnya, kemudian ke generasi berikutnya hingga sampai kepada kita.
Dari segi teori
Terdapat perbedaan pendapat tentang siapa yang pertama kali menyusun teori tajwid. Ada yang mengatakan bahwa yang pertama kali meletakkan ilmu teori tajwid adalah Abul Aswad ad-Duali.
Ada yang berpendapat yang pertama kali menyusun kitab tajwid adalah Abul Ubaid al-Qaasim bin Sullam (wafat 224 H), sedangkan yang pertama kali menyusun ilmu tajwid dalam bentuk nadzam (seperti syair) adalah al-Khaqaniy (wafat 325 H).
Keutamaan Ilmu Tajwid
Ilmu tajwid memiliki kedudukan yang sangat tinggi karena berkaitan dengan kalam (firman) yang paling mulia, yaitu kalamullah (firman Allah).
Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid
Mempelajari dan mengetahui hukum tajwid yang berkaitan dengan teorinya; seperti bacaan ini disebut idzhar halqi, idgham bi ghunnah, idgham bila ghunnah dan lain sebagainya adalah fardhu kifayah
Sedangkan menerapkan kaidah tajwid ketika membaca Alquran hukumnya adalah fardhu ain. Artinya, siapa pun yang membaca Alquran harus menerapkan kaidah tajwid. Jika tidak menerapkan tajwid dalam bacaan Alquran, tentu yang bersangkutan berdosa.
Catatan:
Seseorang yang menguasai teori tajwid ( seperti mengetahui pengertian tajwid, kemudian hukum bacaan secara teori), belum tentu bacaannya sudah sesuai kaidah tajwid. Misal: ada orang yang tahu hukum bacaan ikhfa’ haqiqi dan hurufnya apa saja, tetapi ketika dicek bacaannya ternyata masih ada kesalahan. Bisa jadi kesalahannya ada pada ghunnahnya yang masih kurang ditahan atau salah dalam pengucapan ghunnahnya. Oleh sebab itu, belajar Alquran harus lah melalui guru.
Dasar Hukum
Sekali lagi bahwa hukum menerapkan kaidah tajwid dalam bacaan Alquran itu adalah fardhu ain, sehingga setiap yang membaca Alquran harus menerapkan kaidah tajwid dalam bacaannya. Yang menjadi landasannya adalah Alquran, hadits dan ijma’ ulama.
Alquran [Surah al-Muzzammil : 4]
وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا
“dan baca lah Alquran dengan tartil”. Yaitu bacalah dengan tajwid.
Diriwayatkan bahwa sahabat Ali –radhiyallahu anhu– menafsirkan ayat tersebut dengan “memperbagus pengucapan huruf dan mengetahui tempat berhenti (waqaf)”.
Redaksi ayat ini berbentuk perintah, sehingga para ulama menyimpulkan bahwa membaca Alquran harus dengan tajwid.
Hadits
Hadits yang menunjukan kewajiban membaca Alquran dengan tajwid sangat lah banyak, diantaranya hadits riwayat Ibnu Mas’ud. Ibnu Mas’ud berkata:
“Sesungguhnya Rasulullah memerintahkan setiap kalian untuk membaca (Alquran) sebagaimana diajarkan,” (HR. al-Hakim dengan sanad yang shahih).
Rasulullah –shallahu alaihi wa sallam– mengajarkan Alquran kepada sahabatnya dengan tajwid, sebagaimana Rasullullah –shallahu alaihi wa sallam– menerimanya dari malaikat Jibril pun dengan tajwid. Oleh sebab itu, kita pun wajib membaca Alquran dengan tajwid.
Ijma’ Ulama
Tidak ada satu riwayatpun yang menyebutkan bahwa Rasulullah –shallahu alaihi wa sallam-, para sahabat, tabi’in, dan ulama qurra’ membaca Alquran tanpa tajwid. Oleh karena itu para ulama sepakat tidak bolehnya membaca Alquran tanpa tajwid.
Dalam kitab nihayatul qaulil mufid disebutkan bahwa telah terjadi kesepakatan di antara para Ulama tentang wajibnya membaca Alquran dengan tajwid, dari sejak zaman Nabi Muhammad –shallahu alaihi wa sallam– sampai zaman kita sekarang ini. Dalil ijma’ adalah dalil yang paling kuat.
Lahn dalam bacaan Alquran
Lahn dalam bacaan Alquran adalah kesalahan yang dilakukan oleh orang yang membaca Alquran. Kesalahan dalam membaca Alquran dibagi menjadi dua; jaliy (jelas) dan khafiy (samar).
Lahn Jaliydalam Pengertian Tajwid
Lahn Jaliy dalam pengertian tajwid adalah kesalahan yang terjadi pada lafaz yang bisa merusak makna atau i’rab.
Contoh lahn jaliy:
Mengubah harakat tertentu dengan harakat lain.
Seperti mengubah fathah ada kata (أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ) menjadi harakat kasrah (أَنْعَمْتِ) atau harakat dhammah (أَنْعَمْتُ). Perubahan seperti ini bisa merusak makna dan i’rab.
Memberi harakat pada huruf yang seharusnya dibaca sukun. Misal:
Membaca dhammah pada dal yang disukun pada kata (لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ). Atau membaca sukun pada huruf yang seharusnya berharakat. Misal: membaca sukun pada fa’ (كُفُوًا أَحَدٌ), padahal fa’ berharakat dhammah.
Mengganti huruf tertentu dengan huruf lainnya. Misal:
Mengubah tsa’ (فَكَثَّرَكُمْ) menjadi sin (فَكَسَّرَكُمْ). Atau shad (عَصَى) berubah menjadi sin (عَسَى) karena kurang sifat isti’la’ sehingga tidak tebal (tafkhim).
Menambah atau mengurangi huruf. Misal:
Menambah huruf mad yang seharusnya tidak ada huruf mad (mengubah huruf pendek menjadi panjang); (إِيَّاكَ نَعْبُدُ) dibaca (إِيَّاكَ نَعْبُدُوْ). Atau mengurangi huruf mad, sehingga bacaan (وَلَا أَنْتُمْ) berubah menjadi pendek (وَلَأَنْتُمْ)
Hukum Lahn Jaliy
Semua ulama sepakat bahwa siapa pun yang sengaja melakukan kesalahan jaliy ketika membaca Alquran, dia berdosa karena terjatuh pada sesuatu yang diharamkam. Tetapi jika tidak sengaja atau lupa, tidak berdosa.
Jika tidak tahu hukumnya tetapi tidak mau belajar, maka dia berdosa karena mengabaikan hal ini. Tetapi jika tidak tahu hukumnya dan sedang dalam proses belajar lalu terjatuh pada kesalahan ini, maka dapat dimaklumi.
Lahn KhafiydalamPengertian Tajwid
Lahn khafiy menurut definisi tajwid adalah kesalahan yang terjadi pada lafaz yang bisa merusak kesempurnaan sifatnya, tetapi tidak sampai keluar dari koridor. Seperti tidak membaca idzhar di tempat yang seharusnya dibaca idzhar, begitu juga dengan idgham dan ikhfa’, kemudian tebal dan tipis pada huruf ra’ dan lain sebagainya
Hukum Lahn Khafiy
Terdapat perbedaan ulama berkaitan dengan hukum membaca Alquran dengan lahn khafiy ini. Sebagian berpendapat haram seperti haramnya lahn jaliy. Sebagian lagi berpendapat, hukumnya makruh.
Dalam kitab nihayatul qaulil mufid disebutkan bahwa tidak diperbolehkan perubahan-perubahan semacam ini secara keseluruhan (lahn jaliy atau khafiy) meskipun tidak sampai merusak makna, akan tetapi bisa merusak keindahan bacaan Alquran.
Demikian pembahasan berkenaan dengan ilmu tajwid, dimulai dari pengertian tajwid, hukum menerapkan ilmu tajwid hingga kesalahan yang harus dihindari ketika membaca Alquran.
Semoga tulisan tentang pengertian tajwid ini menyadarkan kita akan pentingnya menerapkan kaidah tajwid dalam bacaan Alquran kita… wallahu a’lam bish shawab.